Garuda Mengalami Kritis dalam Bsnis

Garuda Mengalami Kritis dalam Bsnis – Seperti yang kita semua ketahui bahwa Garuda merupakan salah satu pesawat Indonesia yang sudah sangat banyak dipercayain orang untuk melakukan penerbangan. Anggota Komisi XI M Misbakhun meminta pemerintah untuk mengubah model bisnis Garuda Indonesia. Menurutnya, jangan sampai negara terus menyuntikkan dana ke maskapai kebanggaan nasional itu tetapi hasilnya nihil.

“Garuda dapat dari penyertaan modal negara (PMN), sementara tidak memperbaiki situasi. Garuda ini mau kita apakan?” katanya dalam rapat kerja Komisi XI DPR, Jakarta, Selasa (9/11/2021).

Garuda Mengalami Kritis dalam Bsnis

Jangan terus dapat PMN tapi tidak ada perbaikan
Misbakhun mengatakan pemerintah sudah menggelontorkan trilinan rupiah melalui PMN untuk Garuda Indonesia. Namun, kondisi maskapai flag carrier pederciniracingteam itu tak membaik. Oleh karena itu, Misbakhun menilai persoalan di Garuda bukan hanya menyangkut suntikan dana.

“Pemegang sahamnya adalah Ibu Menkeu, ini kan bisnis modelnya harus diperbaiki, atau seperti apa?” kritiknya.

Garuda Indonesia punya nilai historis yang harus diselamatkan
Misbakhun menyatakan Garuda Indonesia memiliki nilai historis sehingga harus dipertahankan. “Penting bagi negara memiliki simbol seperti itu,” katanya.

Namun berdasarkan catatan, saat ini Garuda Indonesia menanggung utang yang mencapai 7 miliar dolar AS atau di atas Rp100 triliun. Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam laporan terakhirnya membeber pemegang saham Garuda ialah pemerintah sebesar 65,4 persen, PT Trans Airways sebesar 28,27 persen, dan publik sebesar 11,19 persen.

Masalah krisis yang menimpa Garuda Indonesia
Diberitakan sebelumnya, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengungkapkan biang kerok yang membuat kondisi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terpuruk seperti sekarang. Biang kerok tersebut merupakan kesalahan masa lalu yang dilakukan oleh manajemen Garuda Indonesia.

“Kita tahu bahwa kondisi Garuda seperti ini karena dulu memang kan ugal-ugalan penyewaan-penyewaan pesawat oleh Garuda. Ugal-ugalan ini lah yang membuat kondisi Garuda seperti sekarang dan diperparah dengan Corona ini. Jadi, Corona ini adalah puncaknya,” tutur Arya dalam keterangannya kepada media, Selasa (26/10/2021).

Arya menambahkan, Garuda Indonesia pada dasarnya memiliki fondasi yang sangat buruk. Oleh karena itu, upaya penyelesaian masalah di dalamnya adalah dengan efisiensi secara terus menerus.